Ingat pada Tuhan selagi kau diberikan nikmat di dunia jangan disiakan
Pertama-tama, coba tuk cari jati diri yang hilang bersama angin serta ilusi,
Dengan segenap jiwa raga kuhanya mampu berkata, diriku sebenarnya manusia yang hina
Jalan di dunia ini mulai terasa sepi, apabila dirimu tiada sujud pada Sang Ilahi
tak kan bisa hidup bahagia tanpa Ia di sisi, karena hanya Dia yang
selalu di hati
Ku mulai membayangkan masa lalu yang terasa kelam, yang membuat tubuhku perlahan mulai tenggelam
Lupa kepada Tuhan
saat aku kesenangan, meratap dengan tangisan saat diberi cobaan
Dan lihat satu yang mungkin tak pernah kau ingat, opini yang serasa memberimu syafaat
rumah Tuhanmu dimana-mana tak sulit didapat, namun sekedar singgahi kakimu terasa berat
Coba bandingkan dengan fikiranmu yang bijak, hiburan malam yang setiap kali penuh dan sesak,
apakah hidupmu hanya kau gunakan untuk kesenangan, lalu kewajiban engkau tinggalkan
Tak mungkin kau bisa hidup dengan satu sisi, puaskan nafsu di hati hanya untuk duniawi, ingat dirimu kelak pasti kan mati, dan saat itu terjadi engkau hanya menyesali
Apatah diri ini pun trasa hampa, lambat laun kami pun merasakan sengsara,
Entah cobaan, siksaan yang telah aku dapatkan, di sepanjang perjalanan, hiasi dengan tangisan
Kini, ku hanya bisa meratapi tiga sisi kehidupan yang syarat dengan emosi, yang jika kau tak tenang, pasti akan tertendang, rasa itu kan hilang, hilang terbang melayang,
Hilang melayang dengan duka yang kujalani, berjalan dengan hati tapi sulit dilalui, mencoba untuk pergi, apa yang telah kudaki, karena yang kujalani semua ini bagai mimpi yang panjang dan kelam, bagai roda putaran, yang selalu tertuju dan terus berulang,
Saat tubuh ini mulai letih untuk bertahan, mengingat masa lalu hanya penuh kesenangan,
Dan coba kau sadari, saat tubuhmu tak di sisi, terbujur kaku dilantuni ayat yang suci, serta tangis seakan selalu datang menemani, mengiring jalan terakhir yang penuh misteri,
Dan nanti kau pasti akanlah merasakan, jeritan pilu hati yang pernah kau lakukan, semasa hidup yang penuh dengan kesenangan, dosa dan dosa terlalu banyak kau ciptakan
Diri yang berlumur dosa, di setiap sisi hati, hingga jalani hidup sangat sulit dilalui tanpa arti bagai mimpi, semuanya bisa terjadi sampai kelak kau kan mati dan tak bisa kembali,
Hidupmu yang penuh liku-liku, kubangan dosa seakan warnai hariku, hingga ku putus asa dan kehilangan rasa saat tetes air mata jatuh bersama masa,
Hitam putih ku pernah lalui semuanya, perjalanan yang pasti ku lalui dengan dosa, seakan jalan hidup ini hanya sia-sia, yang penuh lika-liku dan tak seperti biasa,
Ku tau aku bukan manusia yang sempurna, aku pun tau bukan manusia yang istimewa, tanpa mendengan, meresap, merasa daya yang Kau berikan, mustahil ku gapai semua rasa kenikmatan
Dan memang lirik ini hanya sekedar sindiran, tapi ku yakin merasuk di semua fikiran dan juga kasih sayang pada kaum pinggiran,
Tuhan pasti kan berikan hidayah dan keselamatan
Aku sadar diri ini memang terhina, lewati masa di jalan dengan percuma, kalau kau rasa dengan hati, hidup ini mimpi pasti ditinggal mati dan tak kan pernah kembali.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar